Pengelola web kemdikbud Penulis: Tim MBKM/Editor: Denty A. – 04 Februari 2023
Jakarta, Kemendikbudristek — Mahasiswa peserta program Kampus Mengajar mulai mempersiapkan diri mengambil peran di sekolah sasaran. Sebelumnya, 21.094 mahasiswa peserta program mengikuti pembekalan yang berlangsung selama tiga minggu, mulai dari tanggal 24 Januari s.d. 16 Februari 2023.
Pembekalan ini bertujuan agar mahasiswa mendapat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi mitra guru dalam proses pembelajaran, terutama untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi siswa serta membantu adaptasi teknologi.
“Mahasiswa akan terlibat langsung dalam proses pendidikan di sekolah sasaran sebagai mitra guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan dalam menyusun dan melaksanakan strategi pembelajaran di sekolah,” ucap Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja, saat membuka sesi pembekalan keempat Jumat (27/1) lalu.
Program Kampus Mengajar merupakan salah satu program yang memberi dampak langsung terhadap pendidikan di Indonesia khususnya untuk jenjang sekolah dasar. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi asal dengan terlibat sebagai mitra guru di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kegiatan pembekalan bagi mahasiswa peserta Kampus Mengajar diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Ditjen Diktiristek. Adapun materi yang diberikan dalam pembekalan yaitu pembelajaran literasi dan numerasi, asesmen pembelajaran, kurikulum merdeka, kompetensi pedagogis, serta beberapa dasar keterampilan soft skills yang dibutuhkan selama penugasan.
Melalui pembekalan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami tugasnya di sekolah sehingga dapat menyusun program kerja sesuai dengan kebutuhan sekolah. Selain itu, meski mahasiswa akan beraktivitas pada lingkungan yang berbeda, namun Beny berharap mereka bisa menjalankan tanggung jawab dengan baik sesuai panduan yang ditetapkan.
Beny juga berpesan agar para mahasiswa dapat mengikuti seluruh rangkaian sesi pembekalan dengan baik karena mereka adalah agen perubahan yang akan berkontribusi langsung dalam pendidikan Indonesia. “Kami semua percaya adik-adik mampu membawa perubahan bagi bangsa kita. Pemikiran-pemikiran baru dan karya-kerja nyata kalian akan menjadi modal pendobrak untuk kemajuan, khususnya dunia pendidikan di Indonesia,” ucapnya.
Menurut Beny, keterlibatan mahasiswa dalam program ini akan mengasah jiwa kepemimpinan, kemampuan komunikasi, problem solving, juga kemampuan berpikir analitis, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu, kontribusi untuk pendidikan di Indonesia sangat dibutuhkan.
Selain pembekalan prapenugasan, nantinya mahasiswa juga akan mendapatkan pembekalan saat penugasan berupa coaching clinic dan sharing session inspiratif dari para praktisi pendidikan yang berpengalaman. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memastikan mahasiswa memahami perannya selama bertugas dan memastikan materi pembekalan bermakna dan sejalan dengan realita yang terjadi di lapangan.
“Selamat mengikuti rangkaian pembekalan, tetap semangat untuk berbagi dan menginspirasi. Semoga adik-adik mampu menjalani keseluruhan program Kampus Mengajar dengan sukses. Belajar, sambil berdampak bermakna selamanya untuk Indonesia,” pungkas Beny.***