Tim Humas Uni-Charm Indonesia/Andrew Fangidae, Editor: Denty A./Seno H. 17 Februari 2023
Jakarta, Kemendikbudristek – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk menjawab isu lingkungan secara berkelanjutan terutama di sekolah. Komitmen tersebut telah diwujudkan melalui Kampanye Sekolah Sehat (KSS) yang diluncurkan pada bulan Agustus tahun 2022 lalu.
Sebagai wujud sinergisitas yang berkelanjutan, PT Uni-Charm Indonesia Tbk sebagai mitra Kemendikbudristek menyelenggarakan kegiatan edukasi pemilahan sampah di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 18 Jakarta Utara yang diikuti 40 siswa kelas X dan XI, Selasa (14/2).
Kegiatan edukasi pemilahan sampah yang dilakukan meliputi penjelasan tentang SDGs (Sustainable Development Goals), pemahaman dasar tentang aktivitas 3R (reduce, reuse, recycle), pengenalan sampah yang dapat dijadikan kompos, serta pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya, yakni organik dan anorganik menggunakan materi dan video.
“Siswa yang mengikuti acara tampak antusias karena edukasi pemilahan sampah tersebut dilakukan lewat pendekatan yang menyenangkan. Selama ini pendekatan yang dilakukan terkait isu sampah hanya berdasarkan perintah/instruksi saja. Kami berharap edukasi pemilahan sampah akan menjadi gaya hidup dari siswa,” terang Kepala SMAN 18 Jakarta Utara, Ardiansyah.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Japan Foundation, Takahashi mengungkapkan kegembiraannya dapat melakukan kolaborasi dengan Uni-Charm dalam melakukan kegiatan edukasi. “SMAN 18 Jakarta Utara merupakan sekolah rekanan Japanese Partners, sebuah program dari Japan Foundation,” urai Takahashi seraya mengatakan bahwa Japan Foundation telah mendistribusikan 76 guru bahasa Jepang ke 100 sekolah di Indonesia.
“Kami merasa senang dapat menjalankan program edukasi bersama PT Uni-Charm Indonesia Tbk yang proaktif di dalam upaya penyelesaian masalah lingkungan. Melalui pembelajaran ini, diharapkan tidak hanya dapat mengajarkan bahasa serta memperkenalkan budaya Jepang saja, tetapi juga memberikan kesadaran akan permasalahan lingkungan kepada para siswa, agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik,” tegas Takahashi.
Di kegiatan tersebut guru SMAN 18 Jakarta Utara dan pengajar dari Japanese Partners berkesempatan mengajarkan tentang istilah bahasa Jepang yang muncul di dalam materi edukasi pemilahan sampah. Selain itu, para siswa juga diajarkan tentang pola kalimat bahasa Jepang dalam pembuatan poster bertemakan ‘Menjaga Lingkungan’.
Kegiatan Edukasi Pemilahan Sampah di SMAN 18 Jakarta Utara juga dihadiri perwakilan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah serta Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat.
Tercatat hingga saat ini, sebanyak 12.450 sekolah di seluruh Indonesia yang menerima kontribusi dari beberapa mitra seperti Uni-Charm, Awina Sinergi Internasional, Danone Indonesia, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), KAO Indonesia, Maleo Group, Nestle, Nutrifood, Save the Children Indonesia, Twitter, dan Unilever untuk mewujudkan Sekolah Sehat.***