Tim Ditjen GTK/Editor: Seno Hartono 03 Mei 2023
Jakarta, Kemendikbudristek – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani menyampaikan bahwa total guru yang lulus seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) tahun 2021 dan 2022 sebanyak 544.292 orang. Pernyataan tersebut disampaikan dalam agenda SAPA GTK episode ke-13 pada Selasa (18/4/2023) melalui kanal Youtube GTK Kemendikbud yang mengangkat tema “544.292 Guru ASN PPPK, Siap Majukan Pendidikan Indonesia”.
Lebih lanjut ia menerangkan, dari total itu, sejumlah 293.860 guru yang mengikuti seleksi pada tahun 2021 telah diangkat menjadi ASN PPPK pada 2022. Lalu, sebanyak 250.432 guru yang mengikuti seleksi pada 2022 telah dinyatakan lulus pada 14 April lalu dan akan diangkat menjadi ASN PPPK.
“Penyelenggaraan seleksi Guru ASN PPPK merupakan komitmen penuh pemerintah untuk memperjuangkan kesejahteraan guru agar terjadi peningkatan profesionalitas guru dan akhirnya berdampak baik bagi murid-murid di Indonesia. Untuk itulah, Kemendikbudristek terus melakukan kerja-kerja lintas sektoral, termasuk dengan Kemenpan-RB, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Pemerintah Daerah (Pemda),” ujar Nunuk di Jakarta.
Dirjen Nunuk juga menyampaikan bahwa untuk seleksi guru ASN PPPK tahun 2023, ada lebih dari 600 ribu kuota yang tersedia. Kuncinya ada pada pemda. Oleh karena itu, ia sangat berharap pemda dapat mengajukan usulan formasi semaksimal mungkin.
Agenda ini juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah dan perwakilan guru, yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Seperius Sipa; SDN Gambir 01 Pagi, Jakarta Pusat, Linda Haerunnisa; dan SDN 34 Cakranegara, Mataram, NTB, Putri Zulzali.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek atas adanya seleksi guru ASN PPPK yang sangat transparan ini. Keberadaan guru ASN PPPK sangat membantu untuk meningkatkan SDM Unggul di daerah kami. Bagi yang belum lulus, semoga bisa sabar, karena daerah kita butuh sekitar 3000 guru, dan sekarang puji Tuhan sudah tersedia sebanyak 1.639 guru,” ujar Seperius.
Sementara itu, para guru yang hadir dalam agenda ini, menceritakan bahwa tekad mereka untuk menjadi guru ASN PPPK tidak pernah surut sedikit pun. Keduanya sama-sama sudah mengabdi sebagai guru honorer lebih dari 10 tahun. Mereka tetap terus belajar, mengikuti seleksi beberapa kali, hingga akhirnya lulus seleksi ASN PPPK tahun lalu.
“Setelah menjadi ASN PPPK, saya lebih percaya diri, kesejahteraan lebih baik, dan lebih terpacu untuk menjadi guru yang profesional. Ini yang menjadi motivasi saya untuk menambah ilmu agar apa yang saya dapatkan sesuai dengan kompetensi saya,” ujar Linda Haerunnisa.
Senada dengan itu, Putri Zulzali mengatakan bahwa setelah lulus ASN PPPK ia merasa sangat bersyukur karena mendapat tambahan rejeki dibanding ketika menjadi honorer. “Ini menimbulkan rasa semangat belajar dalam diri saya. Selain itu, saya merasakan tumbuhnya rasa reflektif atas apa saja yang sudah saya berikan kepada murid-murid,” tutupnya.***