Andrew 2 Juni 2023
Jakarta, Kemendikbudristek — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia menyelenggarakan upacara bendera pada tanggal 1 Juni 2023 memperingati Hari Lahir (Harlah) Pancasila. Keunikan saat penyelenggaraan upacara tersaji lewat kelompok peserta upacara yang disebut Barisan Nusantara, 40 orang perwakilan pegawai menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah, mencerminkan kebinekaan dan representasi dari sila ke 3 Persatuan Indonesia.
Bertindak sebagai pembina upacara, Staf Ahli Menteri Bidang Talenta, Tatang Muttaqin, membacakan sambutan Hari Lahir Pancasila tahun 2023 dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Ia menyampaikan bahwa Pancasila digali dari nilai luhur budaya bangsa di Nusantara serta memiliki makna yang dinamis dan universal. “Menjadi sangat penting untuk menjaga pinsip-prinsip Pancasila di dalam aktivitas bernegara,” ujar Tatang,
Lebih lanjut, Tatang menjelaskan bahwa Kemendikbudristek menyusun ‘Profil Pelajar Pancasila’ yang mengandung berbagai ciri utama, yakni: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
“Perjalanan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa masih panjang. Kita semua adalah penyelenggara negara yang merupakan lini terdepan dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, khususnya dalam urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan, Mari bergotong-royong membangun peradaban dan pertumbuhan global,” tegas Tatang mengakhiri pembacaan pesan Hari Lahir Pancasila tahun 2023.
Selanjutnya, prosesi pengibaran bendera merah putih dengan dilakukan oleh derap langkah Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Depok, Jawa Barat terasa penuh dengan rasa hormat, diiringi oleh alunan lagu Indonesia Raya bergema. Ini adalah momen yang mewujudkan semangat Pancasila.
Di kesempatan terpisah, dalam gema yang selaras dengan pesan Mendikbudristek, Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin menggarisbawahi peran penting nilai-nilai Pancasila sebagai landasan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di Kemendikbudristek.
“Diperlukan kolaborasi dan kebersamaan antara unit utama di pusat maupun di daerah untuk memberikan dukungan pelaksanaan program strategis Kemendikbudristek khususnya dalam kerangka Merdeka Belajar sehingga kebermanfaatan program tersebut diterima secara nyata oleh masyarakat,” ucap Hafidz.
Dengan semangat toleransi dan rasa hormat, seorang pegawai negeri sipil dari Kemendikbudristek dari unit kerja Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Sundoro, menyoroti pentingnya Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
“Pancasila mengajarkan kita nilai toleransi, mendorong kita untuk merayakan perbedaan lewat semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, hendaknya Pancasila menjadi pemicu motivasi untuk memberikan hasil kerja yang lebih baik selaku pegawai,” tegas Sundoro yang tergabung di kelompok Barisan Nusantara dengan mengenakan pakaian adat daerah Maluku.
Semangat upacara ini semakin terasa ketika dua pelajar kelas XI di SMAN 98 Jakarta, Natanael Destriyo Permono dan Nayla Ananda Putri, yang tergabung di kelompok paduan suara sebagai pengisi acara di dalam upacara berbagi kegembiraan mereka menjadi bagian dari acara penting ini. Penuh dengan antusiasme anak muda, mereka memancarkan rasa bangga terpillih menjadi bagian dari upacara Harlah Pancasila di Kemendikbudristek.
“Pancasila merupakan salah satu pedoman menciptakan keteraturan kehidupan antar sesama,” seru mereka, dengan mata berbinar-binar penuh tekad. “Selain itu menjadi tantangan tersendiri dimana kami mempelajari lagu Profil Pelajar Pancasila meski kami berlatih dengan waktu yang singkat,” sambung Wahyudi Syahputra, guru Seni Budaya sekaligus pelatih paduan suara SMAN 98 Jakarta.